JavaScript - Sejarah
Sejarah JavaScript
Hai, para pemrogram yang sedang berkembang! Hari ini, kita akan mengambil sebuah perjalanan menarik melalui sejarah JavaScript. Sebagai guru komputer tetangga yang ramah, saya sangat gembira untuk membagikan cerita ini kepada Anda. Percayalah, ini lebih menarik daripada yang Anda pikirkan!
JavaScript, sering disingkat menjadi JS, adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling populer di dunia saat ini. Tetapi, Anda tahu itu diciptakan dalam hanya 10 hari? Mari kita masuk ke dalam asal-usulnya.
Kelahiran JavaScript
Pada tahun 1995, seorang pemrogram yang brilian bernama Brendan Eich bekerja di Netscape Communications. Internet masih muda, dan website masih kebanyakan statis. Netscape ingin membuat halaman web menjadi lebih dinamis dan interaktif. Mereka memberikan tugas kepada Eich untuk menciptakan bahasa pemrograman yang dapat berjalan di browser mereka, Netscape Navigator.
Eich menanggapi tantangan ini dan, dalam waktu 10 hari, dia menciptakan versi pertama JavaScript. Awalnya, itu disebut "Mocha," kemudian singkat "LiveScript," sebelum akhirnya tetap "JavaScript." Nama ini dipilih untuk menunggangi popularitas Java, meskipun kedua bahasa ini sangat berbeda!
Berikut adalah contoh sederhana dari JavaScript awal:
alert("Hello, World!");
Kode ini akan membuat kotak pop-up di browser dengan pesan "Hello, World!". Sederhana, tapi revolusioner untuk masa itu!
Standarisasi JavaScript
Sebagai JavaScript menjadi populer, itu memerlukan standarisasi. Pada tahun 1997, JavaScript diserahkan ke ECMA International untuk standarisasi, yang menghasilkan spesifikasi ECMAScript. ECMAScript adalah nama resmi bahasa ini, dengan JavaScript menjadi implementasi yang paling dikenal.
Berikut adalah contoh evolusi sintaks JavaScript:
// ECMAScript 3 (1999)
var greeting = "Hello, World!";
alert(greeting);
// ECMAScript 6 (2015)
let greeting = "Hello, World!";
console.log(greeting);
Perhatikan bagaimana kita pindah dari var
ke let
untuk deklarasi variabel, dan dari alert
ke console.log
untuk output. Perubahan ini membuat bahasa ini lebih kuat dan ramah pengembang.
Tabel Sejarah JavaScript
Mari kita lihat tonggak penting dalam sejarah JavaScript:
Tahun | Peristiwa |
---|---|
1995 | JavaScript diciptakan oleh Brendan Eich di Netscape |
1996 | JavaScript diserahkan ke ECMA International untuk standarisasi |
1997 | ECMAScript 1 dirilis |
1998 | ECMAScript 2 dirilis |
1999 | ECMAScript 3 dirilis |
2009 | ECMAScript 5 dirilis |
2015 | ECMAScript 6 (ES6) dirilis, membawa peningkatan besar |
2016-2021 | Rilis tahunan ECMAScript dengan peningkatan increment |
Masa Depan JavaScript
JavaScript telah mencapai jarak yang jauh sejak permulaannya, dan masa depannya terlihat lebih cerah daripada ever. Berikut adalah beberapa tren menarik:
1. Web Assembly
Web Assembly (WASM) adalah format instruksi biner yang memungkinkan aplikasi kinerja tinggi untuk berjalan di browser. Meskipun bukan saingan langsung JavaScript, itu mengkomplemenya, memungkinkan pengembang untuk menggunakan bahasa seperti C++ atau Rust untuk bagian kinerja kritis aplikasi web.
2. JavaScript Server-Side
Dengan platform seperti Node.js, JavaScript telah melampaui browser. Berikut adalah contoh server sederhana Node.js:
const http = require('http');
const server = http.createServer((req, res) => {
res.writeHead(200, {'Content-Type': 'text/plain'});
res.end('Hello, Server-Side JavaScript!');
});
server.listen(8080, () => {
console.log('Server berjalan di port 8080');
});
Kode ini menciptakan server HTTP sederhana yang memberikan tanggapan "Hello, Server-Side JavaScript!" saat diakses.
3. Machine Learning di Browser
Pustaka seperti TensorFlow.js membawa kemampuan machine learning langsung ke browser. Berikut adalah contoh sederhana:
const model = tf.sequential();
model.add(tf.layers.dense({units: 1, inputShape: [1]}));
model.compile({loss: 'meanSquaredError', optimizer: 'sgd'});
const xs = tf.tensor2d([1, 2, 3, 4], [4, 1]);
const ys = tf.tensor2d([1, 3, 5, 7], [4, 1]);
model.fit(xs, ys, {epochs: 10}).then(() => {
model.predict(tf.tensor2d([5], [1, 1])).print();
});
Kode ini menciptakan model machine learning sederhana yang belajar memprediksi y = 2x - 1.
dukungan Browser JavaScript
Salah satu kekuatan JavaScript adalah dukungan browser yang baik. Semua browser web modern mendukung JavaScript, termasuk:
- Google Chrome
- Mozilla Firefox
- Apple Safari
- Microsoft Edge
- Opera
Setiap browser memiliki mesin JavaScript sendiri:
Browser | Mesin JavaScript |
---|---|
Chrome | V8 |
Firefox | SpiderMonkey |
Safari | JavaScriptCore |
Edge | Chakra (lama) / V8 (baru) |
Mesin ini menginterpretasi dan mengeksekusi kode JavaScript, seringkali dengan performa yang impresif. Berikut adalah snippet kode sederhana yang bekerja di semua browser modern:
document.addEventListener('DOMContentLoaded', (event) => {
const button = document.createElement('button');
button.textContent = 'Klik saya!';
button.addEventListener('click', () => {
alert('Tombol diklik!');
});
document.body.appendChild(button);
});
Kode ini menciptakan tombol yang, saat diklik, menampilkan alert. Itu menggunakan metode manipulasi DOM standar yang didukung oleh semua browser modern.
Akhir kata, JavaScript telah mengalami perjalanan yang menakjubkan dari proyek 10 hari menjadi salah satu bahasa pemrograman yang paling penting di dunia. Kemampuannya untuk berkembang dan menyesuaikan diri menjaga relevansinya selama lebih dari 25 tahun, dan tampaknya tidak ada tanda penurunan. Ketika Anda melanjutkan perjalanan pemrograman Anda, ingat bahwa setiap baris JavaScript yang Anda tulis adalah bagian dari cerita ini yang sedang berlangsung. Selamat pemrograman!
Credits: Image by storyset