ReaktJS - Arsitektur

Hai, para pengembang ReaktJS masa depan! Saya sangat senang untuk mengantar Anda melalui dunia menarik arsitektur ReaktJS. Sebagai seseorang yang telah mengajar ilmu komputer selama tahun, saya dapat menjamin Anda bahwa memahami arsitektur ReaktJS seperti membuka petak Harta Karun rahasia kekuatan pengembangan web. Jadi, mari kita masuk ke dalam!

ReactJS - Architecture

Arsitektur Aplikasi Reakt

Arsitektur Reakt adalah seperti dapur yang teratur rapi di mana setiap alat mempunyai tempat dan tujuannya. Pada dasarnya, Reakt mengikuti arsitektur berbasis komponen, yang berarti kita bangun aplikasi kita menggunakan piece-pieces yang dapat digunakan kembali yang disebut komponen.

Komponen: Blok Pembangunan

Pertimbangkan komponen seperti blok LEGO. Seperti halnya Anda dapat membangun struktur kompleks dengan piece-pieces LEGO sederhana, Anda dapat membuat aplikasi web rumit dengan komponen Reakt. Setiap komponen bertanggung jawab untuk merender bagian dari antarmuka pengguna.

Ini adalah contoh sederhana dari komponen Reakt:

function Welcome(props) {
return <h1>Hello, {props.name}!</h1>;
}

Dalam contoh ini, Welcome adalah komponen yang menampilkan sebuah salam. props.name adalah properti yang diberikan ke komponen, memungkinkannya untuk disesuaikan.

DOM Virtual: Saus Rahasia Reakt

Sekarang, mari bicarakan salah satu superpower Reakt: DOM Virtual. Bayangkan Anda sedang merenovasi kamar Anda. Sebaliknya menggerakkan furnitur secara acak, Anda pertama-tama menggambar rencana Anda di kertas. Itu sebenarnya apa yang dilakukan DOM Virtual bagi halaman web.

DOM Virtual adalah salinan ringan dari DOM nyata (Document Object Model). Ketika perubahan terjadi dalam aplikasi Anda, Reakt pertama-tama memperbarui salinan virtual ini dan kemudian memperbarui DOM nyata secara efisien. Proses ini, yang disebut rekonsiliasi, membuat Reakt sangat cepat.

JSX: Kakek Cool HTML

JSX adalah seperti kakek modern cool HTML. Itu memungkinkan Anda menulis kode HTML-like langsung di file JavaScript Anda. Ini contohnya:

const element = <h1>Welcome to React!</h1>;

Ini mungkin terlihat seperti HTML, tetapi ini sebenarnya JSX. Reakt akan mengubah ini menjadi JavaScript murni di belakang layar.

Alur Kerja Aplikasi Reakt

Sekarang kita mengerti blok bangunan dasar, mari kita lihat bagaimana aplikasi Reakt mengalir.

1. Pembuatan Komponen

Pertama, kita membuat komponen kita. Setiap komponen biasanya didefinisikan di file sendiri. Misalnya:

// Header.js
function Header() {
return (
<header>
<h1>My Awesome React App</h1>
</header>
);
}

export default Header;

2. Komposisi Komponen

Lanjut, kita komposisi komponen ini untuk membangun struktur aplikasi kita. Kita mungkin memiliki komponen utama App yang termasuk komponen lain:

// App.js
import Header from './Header';
import Content from './Content';
import Footer from './Footer';

function App() {
return (
<div>
<Header />
<Content />
<Footer />
</div>
);
}

3. Manajemen State

Sebagai aplikasi kita tumbuh, kita akan perlu mengelola data yang berubah selama waktu. Ini adalah tempat state masuk. Reakt menyediakan hook seperti useState untuk mengelola state dalam komponen:

import React, { useState } from 'react';

function Counter() {
const [count, setCount] = useState(0);

return (
<div>
<p>You clicked {count} times</p>
<button onClick={() => setCount(count + 1)}>
Click me
</button>
</div>
);
}

4. Props untuk Komunikasi

Komponen dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan props. Props adalah seperti argumen yang diberikan ke fungsi:

function Greeting(props) {
return <h1>Hello, {props.name}!</h1>;
}

function App() {
return <Greeting name="Alice" />;
}

5. Lifecycle dan Effects

Komponen Reakt memiliki lifecycle, dan kita dapat mengaitkan ke berbagai tahap dari lifecycle ini menggunakan hook useEffect:

import React, { useState, useEffect } from 'react';

function DataFetcher() {
const [data, setData] = useState(null);

useEffect(() => {
fetch('https://api.example.com/data')
.then(response => response.json())
.then(result => setData(result));
}, []); // Array dependensi kosong berarti effect ini dijalankan sekali saat mount

return (
<div>
{data ? <p>{data}</p> : <p>Loading...</p>}
</div>
);
}

6. Rendering

Akhirnya, Reakt merawat rendering komponen kita ke DOM. Ini biasanya terjadi di file JavaScript utama aplikasi kita:

import React from 'react';
import ReactDOM from 'react-dom';
import App from './App';

ReactDOM.render(
<React.StrictMode>
<App />
</React.StrictMode>,
document.getElementById('root')
);

Arsitektur Aplikasi Reakt

Untuk mengacu, arsitektur aplikasi Reakt terdiri dari:

  1. Komponen: Piece-pieces UI yang dapat digunakan kembali.
  2. DOM Virtual: Cara efisien untuk memperbarui UI.
  3. JSX: Ekstensi sintaksis untuk JavaScript yang mirip HTML.
  4. State: Data yang berubah selama waktu dalam komponen.
  5. Props: Cara untuk komponen berkomunikasi.
  6. Lifecycle dan Effects: Hooks ke berbagai tahap dari lifecycle komponen.

Berikut adalah tabel yang menggabungkan metode utama yang digunakan dalam arsitektur Reakt:

Metode Deskripsi
useState Mengelola state dalam komponen
useEffect Melakukan efek samping di komponen
useContext Mengakses kontekst di seluruh pohon komponen
useReducer Mengelola logika state kompleks
useMemo Memoizes perhitungan mahal
useCallback Memoizes fungsi callback
useRef Membuat referensi mutabel

Ingat, belajar Reakt adalah perjalanan. Mungkin terlihat menakutkan pada awalnya, tapi dengan latihan, Anda akan mulai melihat bagaimana piece-pieces ini cocok bersama-sama untuk membuat aplikasi web yang kuat dan efisien. Selamat coding, dan jangan lupa untuk bersenang-senang di jalannya!

Credits: Image by storyset