MongoDB - Membuat Koleksi: Panduan untuk Pemula
Hai teman-teman, para ahli basis data masa depan! Hari ini, kita akan memulai sebuah perjalanan menarik ke dunia MongoDB dan belajar bagaimana membuat koleksi. Jangan khawatir jika Anda baru dalam programming – saya akan menjadi panduan ramah Anda, menjelaskan segala sesuatunya langkah demi langkah. Jadi, ambillah secangkir kopi (atau teh, jika itu yang Anda suka), dan mari kita masuk ke dalam!
Apa Itu MongoDB?
Sebelum kita mulai membuat koleksi, mari kitaambil sedikit waktu untuk memahami apa itu MongoDB. Bayangkan Anda memiliki sebuah kotak besar tempat Anda dapat menyimpan berbagai macam barang – itu adalah esensi MongoDB, tapi untuk data. Itu adalah jenis basis data yang memungkinkan Anda menyimpan dan mengelola informasi dalam format fleksibel, berbasis dokumen.
Apa Itu Koleksi?
Dalam MongoDB, sebuah koleksi seperti sebuah folder tempat Anda menyimpan dokumen yang berkaitan. Jika Anda familiar dengan basis data tradisional, Anda dapat memikirkan koleksi sebagai mirip dengan tabel. Namun, koleksi dalam MongoDB jauh lebih fleksibel – mereka tidak memerlukan struktur tetap, yang berarti Anda dapat menyimpan jenis dokumen yang berbeda dalam koleksi yang sama.
Metode createCollection()
Sekarang, mari kita pindah ke bagian yang menarik – membuat koleksi! MongoDB menyediakan metode praktis yang disebut createCollection()
untuk melakukan ini. Itu seperti memiliki tongkat ajaib yang dapat membuat folder baru untuk data kita hanya dengan perintah sederhana.
Sintaks Dasar
Ini adalah sintaks dasar untuk membuat koleksi:
db.createCollection(name, options)
Berkurang ini:
-
db
merujuk ke basis data saat ini yang Anda kerjakan. -
createCollection
adalah metode yang kita gunakan. -
name
adalah string yang menentukanapa Anda ingin menamai koleksi baru Anda. -
options
adalah parameter opsional di mana Anda dapat menetapkan konfigurasi berbagai macam untuk koleksi Anda.
Membuat Koleksi Sederhana
mari kita mulai dengan contoh dasar. Bayangkan kita sedang membangun basis data perpustakaan dan ingin membuat koleksi untuk buku:
db.createCollection("books")
Perintah ini membuat koleksi baru berjudul "books" dalam basis data Anda saat ini. Mudah, kan? Itu seperti mengatakan ke MongoDB, "Hey, saya butuh folder baru untuk bukunya!"
Membuat Koleksi dengan Opsi
Sekarang, mari kita jadi lebih menarik. MongoDB memungkinkan kita untuk menetapkan berbagai opsi saat membuat koleksi. Ini adalah contoh:
db.createCollection("readers", {
capped: true,
size: 5242880,
max: 5000
})
Dalam contoh ini, kita membuat koleksi berjudul "readers" dengan beberapa opsi khusus:
-
capped: true
berarti koleksi ini memiliki ukuran tetap. -
size: 5242880
menetapkan ukuran maksimum koleksi menjadi 5 megabyte. -
max: 5000
batasi koleksi hanya untuk 5000 dokumen.
Pikirkan ini seperti membuat rak buku khusus yang hanya dapat menahan jumlah buku tertentu atau memiliki batas berat.
Opsi Umum
Mari kita lihat beberapa opsi yang biasa digunakan saat membuat koleksi:
Opsi | Deskripsi |
---|---|
capped | Boolean. Jika benar, membuat koleksi tertutup. |
size | Number. Menentukan ukuran maksimum dalam byte untuk koleksi tertutup. |
max | Number. Menentukan jumlah maksimum dokumen yang diperbolehkan dalam koleksi tertutup. |
validator | Dokumen. Menentukan aturan validasi untuk koleksi. |
validationLevel | String. Menentukan seberapa ketat MongoDB menerapkan aturan validasi. |
validationAction | String. Menentukan apakah MongoDB harus menimbulkan kesalahan pada dokumen yang tidak valid atau hanya memberi peringatan. |
Contoh Praktis
Contoh 1: Membuat Koleksi Tertutup untuk Log
Bayangkan Anda sedang membangun sistem yang perlu mencatat log terbaru, tetapi Anda tidak ingin itu tumbuh tanpa batas:
db.createCollection("systemLogs", {
capped: true,
size: 10485760, // 10 MB
max: 10000
})
Ini membuat koleksi yang akan menyimpan log sistem, tetapi hanya menjaga entri terbaru, hingga 10 MB atau 10.000 dokumen, yang mana yang tercapai duluan.
Contoh 2: Membuat Koleksi yang Divalidasi untuk Profil Pengguna
Sekarang, bayangkan kita ingin memastikan bahwa semua profil pengguna dalam basis data kita memiliki nama dan email valid:
db.createCollection("userProfiles", {
validator: {
$jsonSchema: {
bsonType: "object",
required: ["name", "email"],
properties: {
name: {
bsonType: "string",
description: "harus berupa string dan diperlukan"
},
email: {
bsonType: "string",
pattern: "^[a-zA-Z0-9._%+-]+@[a-zA-Z0-9.-]+\\.[a-zA-Z]{2,}$",
description: "harus berupa email valid dan diperlukan"
}
}
}
}
})
Contoh ini membuat koleksi dengan validasi yang memastikan setiap dokumen memiliki nama (yang harus berupa string) dan alamat email valid. Itu seperti memiliki petugas perpustakaan yang ketat yang tidak akan meminjamkan buku kecuali Anda mengisi kartu peminjaman Anda dengan benar!
Memeriksa Jika Koleksi Sudah Ada
Sebelum membuat koleksi baru, seringkali baik untuk memeriksa jika itu sudah ada. Ini adalah cara Anda dapat melakukannya:
if (!db.getCollectionNames().includes("myNewCollection")) {
db.createCollection("myNewCollection")
print("Koleksi berhasil dibuat!")
} else {
print("Koleksi sudah ada!")
}
Skrip ini memeriksa jika "myNewCollection" ada. Jika tidak, itu membuat koleksi dan mencetak pesan sukses. Jika itu sudah ada, itu hanya menginformasikan Anda. Itu seperti memeriksa jika Anda sudah memiliki folder untuk subjek tertentu sebelum membuat yang baru!
Kesimpulan
Selamat! Anda baru saja belajar dasar membuat koleksi dalam MongoDB. Ingat, koleksi adalah wadah fleksibel untuk data Anda, dan metode createCollection()
adalah alat Anda untuk mengatur mereka seperti yang Anda perlukan.
Sekarang Anda teruskan perjalanan Anda dalam MongoDB, Anda akan menemukan banyak cara untuk menyesuaikan dan optimalkan koleksi Anda. Tetapi untuk sekarang, pukul diri Anda – Anda sudah berada di jalur menjadi ahli MongoDB!
Teruslatih, tetap curiga, dan selamat coding! Ingat, di dunia basis data, Anda adalah arsitek rumah data Anda. Buatlah itu nyaman, efisien, dan persis apa yang Anda butuhkan!
Credits: Image by storyset