Panduan Pemula untuk Membuat Visualisasi yang Cantik dengan Bar Charts di R

Hai teman-teman yang berminat dalam visualisasi data! Saya sangat gembira menjadi panduanmu dalam perjalanan menarik ini ke dunia R dan bar charts. Sebagai seseorang yang telah mengajar ilmu komputer selama lebih dari satu dekade, saya bisa katakan bahwa membuat grafik yang menarik secara visual bukan hanya keterampilan—itu adalah bentuk seni. Dan hari ini, kita akan membuat Anda semua menjadi seniman dengan R!

R - Bar Charts

Apa Itu Bar Chart?

Sebelum kita masuk ke kode, mari kita pahami apa itu bar chart. Bayangkan Anda di sebuah pesta, dan Anda ingin membandingkan tinggi teman-teman Anda. Daripada mengatur mereka di sepanjang tembok, Anda dapat menggambar kotak yang mewakili tinggi setiap orang. Itu sebenarnya apa yang dilakukan bar chart—itunya menggunakan batang kotak untuk menunjukkan perbandingan antar kategori.

Sekarang, mari kita merabaikan tangan dengan beberapa kode R!

Bar Chart Dasar

mari kita mulai dengan contoh sederhana. Katakanlah kita ingin visualisasi jumlah es krim yang dijual berdasarkan rasa.

# Buat vektor rasa es krim
flavors <- c("Vanilla", "Chocolate", "Strawberry", "Mint")

# Buat vektor jumlah es krim yang dijual
scoops <- c(50, 75, 30, 45)

# Buat bar chart
barplot(scoops, names.arg = flavors)

Ketika Anda menjalankan kode ini, Anda akan melihat bar chart dasar. Setiap batang mewakili rasa, dan tingginya mewakili jumlah es krim yang dijual. Sederhana, kan? tapi itu agak monoton. Mari kita membuatnya lebih menarik!

Label, Judul, dan Warna Bar Chart

Sekarang, mari kita membuat grafik kita lebih informatif dan menarik secara visual.

# Buat bar chart yang lebih menarik
barplot(scoops,
names.arg = flavors,
col = c("ivory", "chocolate", "pink", "lightgreen"),
main = "Penjualan Es Krim Berdasarkan Rasa",
xlab = "Rasa",
ylab = "Jumlah Es Krim yang Dijual",
border = "darkgray",
ylim = c(0, 100))

# Tambahkan label teks di atas setiap batang
text(x = 1:length(scoops), y = scoops, labels = scoops, pos = 3, cex = 0.8)

mari kitauraikan ini:

  • col: Kita memberikan setiap batang warna yang sesuai dengan rasanya. Menyenangkan, kan?
  • main, xlab, ylab: Ini menambahkan judul dan label sumbu ke grafik kita.
  • border: Ini menambahkan border ke batang kita.
  • ylim: Ini menentukan rentang sumbu y.
  • Fungsi text() menambahkan label teks di atas setiap batang menunjukkan jumlah es krim tepat.

Jalankan kode ini, dan voila! Anda memiliki bar chart yang terlihat profesional bahkan Gordon Ramsay akan menyetujuinya (jika dia seorang ilmuwan data, tentu saja).

Bar Chart Bergabung

Sekarang, mari kita tingkatkan. Bayangkan kita ingin membandingkan penjualan es krim di bulan-bulan berbeda. Ini memanggil untuk bar chart bergabung!

# Buat matriks penjualan es krim
sales <- matrix(c(50, 75, 30, 45,
60, 80, 40, 50,
45, 70, 35, 40),
nrow = 3, byrow = TRUE)

# Tetapkan nama kolom (rasa) dan nama baris (bulan)
colnames(sales) <- c("Vanilla", "Chocolate", "Strawberry", "Mint")
rownames(sales) <- c("June", "July", "August")

# Buat bar chart bergabung
barplot(sales,
beside = TRUE,
col = c("skyblue", "pink", "lightgreen"),
legend.text = rownames(sales),
args.legend = list(x = "topright", bty = "n"),
main = "Penjualan Es Krim Berdasarkan Rasa dan Bulan",
xlab = "Rasa",
ylab = "Jumlah Es Krim yang Dijual")

Di sini, beside = TRUE memberitahu R untuk menempatkan batang di samping batang lainnya bukan menumpuknya. Parameter legend.text dan args.legend menambahkan legenda ke grafik kita.

Bar Chart Bertumpuk

Terakhir tapi bukan paling kurang, mari kita buat bar chart bertumpuk. Ini sempurna ketika Anda ingin menunjukkan baik total dan komposisi.

# Buat bar chart bertumpuk
barplot(sales,
col = c("skyblue", "pink", "lightgreen"),
legend.text = rownames(sales),
args.legend = list(x = "topright", bty = "n"),
main = "Total Penjualan Es Krim Berdasarkan Rasa",
xlab = "Rasa",
ylab = "Jumlah Total Es Krim yang Dijual")

Perbedaan satu-satunya di sini adalah kita telah menghapus beside = TRUE. Sekarang, batang untuk setiap rasa bertumpuk, menunjukkan baik penjualan total dan kontribusi setiap bulan.

Kesimpulan

Dan begitu juga, teman-teman! Anda telah belajar membuat bar chart dasar, bergabung, dan bertumpuk di R. Ingat, kunci untuk menjadi ahli ini adalah latihan. Cobalah mengubah warna, menambahkan data lebih banyak, atau bahkan menganimasikan grafik Anda (ya, itu juga dimungkinkan di R!).

Berikut adalah tabel referensi cepat dari fungsi utama yang kita gunakan:

Fungsi Deskripsi
barplot() Membuat bar plot
text() Menambahkan teks ke plot
legend() Menambahkan legenda ke plot
matrix() Membuat matriks
c() Menggabungkan nilai menjadi vektor atau daftar

Ingat, visualisasi data adalah tentang menceritakan cerita dengan data Anda. Jadi, majulah, eksperimen, dan biarkan data Anda berbicara melalui bar chart yang cantik!

Happy coding, dan semoga batang Anda selalu rata!

Credits: Image by storyset